Jakarta, 6 September 2016 – Menguatkan dukungan pada perluasan gaya hidup hemat energi pada masyarakat Indonesia, PT. LG Electronics Indonesia meningkatkan fokus pemasaran pada perangkat elektronik rumah tangga berteknologi inverter. Tak cukup dengan memperkenalkan varian produk baru yang mendukung teknologi hemat energi, keseriusan LG ini pun ditunjukkan dengan meningkatkan porsi produksi perangkat elektronik berteknologi inverter pada fasilitas produksinya di Indonesia.
“Sebagai pemimpin dalam penyedia teknologi perangkat elektronik rumah tangga, menjadi kewajiban kami untuk mengambil peran dalam mengkampanyekan gaya hidup lebih ramah lingkungan dengan hemat energi,” ujar Charlie Woo, Product Marketing Manager Home Appliance LG Electronics Indonesia. Lebih lanjut ia menyatakan, peningkatan fokus pada produk elektronik rumah tangga berbasis inverter ini dimulai dari lini produk lemari esnya.
Alasannya, sebagai produk elektronik rumah tangga, kepemilikan perangkat lemari es menjadi kebutuhan hampir seluruh masyarakat. “Pengoperasian sepanjang saat dalam intensitas terus menerus membuat produk ini mengambil peran besar pada konsumsi listrik total setiap rumah tangga penggunanya,” ujar Charlie Woo lagi.
Terdapat dua langkah utama yang dilakukan LG untuk menyatakan komitmennya ini. Pertama, dengan menambah varian lini produk lemari es berteknologi inverter bagi pasar Indonesia.
Bertambahnya varian ini pun ditopang dengan peningkatan porsi produksi lemari es inverter LG di fasilitas produksinya di dalam negeri. Berlokasi di Legok, Tangerang, LG meningkatkan porsi produksi lemari es berbasis inverter hingga mencapai 2/3 dari total produksinya yang berada di kisaran 1,200,000 hingga akhir bulan lalu. Jumlahnya sendiri meningkat pesat hingga di kisaran 160% bila dibandingkan dengan produksi lemari es inverter LG di sepanjang tahun 2014.
Pemanfaatan teknologi inverter bagi perangkat elektronik rumah tangga, sebenarnya bukan hal baru bagi LG. Bahkan produsen perangkat elektronik konsumer berbasis di Korea Selatan ini termasuk yang getol dalam mengembangkan dan mempromosikan teknologi ini pada penciptaan berbagai perangkat elektronik miliknya. Hal ini tak lepas dari keunggulan teknologi ini yang menawarkan konsumsi daya listrik lebih rendah pada perbandingan dengan perangkat elektronik konvensional sejenis.
Yang menjadikannya istimewa, inovasi pabrikan asal Korea Selatan ini yang bertumpu pada teknologi inverter mampu menawarkan manfaat lebih dari sekedar hemat listrik. “Padunya inovasi LG dengan teknologi inverter di dalamnya membuat koleksi ini tak sekedar hemat listrik, namun pula menawarkan tingkat kenyamanan dan usia pakai lebih baik,” ujar Charlie Woo.
Lemari Es LG
Khusus untuk deretan lemari es, inovasi teknologi Inverter teraplikasi pada kompresor berdesain khusus yang dinamai LG Inverter Linear Compressor. Sematan kata linear merujuk keunikan pengoperasian yang bertumpu pada satu tuas penggerak. Hal ini berbeda dengan kompresor konvensional yang memiliki empat bagian yang saling bergantung dalam pengoperasian.
Uji banding yang dilakukan lembaga skala global berbasis di Jerman yang menjadi rujukan standar industry elektronik, Verband der Elektrotechnik, Elektronik und Informationstechnik (VDE), menyatakan LG Inverter Linear Compressor mampu menghemat asupan listrik hingga 32%. Pengujian tersebut juga mengungkap kompresor ini mampu mengurangi kebisingan dalam pengoperasian hingga 25% lebih baik dibanding kompresor konvensional.
Tak hanya itu, lembaga independen tersebut juga memberikan pengakuan terhadap ketahanan pakai lemari es ini. Sertifikat diberikan setelah lembaga ini melakukan pengujian ketahanan dengan simulasi akselerasi setara pemakaian 20 tahun. Hal inilah yang membuat LG berani memberikan garansi 10 tahun bagi kompresor lemari esnya ini.
Tak hanya pada kompresor, khusus pada kategori lemari es Side-by-Side, LG membuat desain unik Door-in-Door™ yang mewujud dalam keberadaan kompartemen tersembunyi yang terletak pada bilah pintu kanan atasnya. Dikatakan tersembunyi karena letak kompartemen ini bak pintu rahasia dengan dimensi lebih kecil yang berada di lapis dalam bilah pintu utamanya. Tambahan kompartemen ini tentu saja memberi ruang simpan lebih lega dibanding lemari es lainnya. Apalagi, LG pun memanfaatkan bidang pada lapisan dalam pintu utama ini sebagai ‘kantong’ penyimpanan tambahan. Untuk mengaksesnya, LG menyediakan tombol yang terletak pada bagian bawah bilah pintu ini.
Disamping leganya ruang simpan, pintu rahasia ini dibuat memperkuat kemampuan hemat energi lemari es ini. Pasalnya, pengguna tak perlu membuka keseluruhan pintu utama untuk sekedar mengambil berbagai bahan makanan atau minuman yang seringkali dibutuhkan. Dengan hanya membuka bagian kompartemen tersembunyi, memperkecil besarnya udara dingin terlepas dari dalam kabin lemari es. “Aktivitas sederhana ini tanpa disadari berperan pada penggunaan energi. Semakin besar udara dingin keluar sama artinya dengan semakin besar kebutuhan listrik yang diperlukan untuk mendukung kerja kompresor mengembalikan suhu semula dalam kabin lemari es,” ujar Charlie Woo.
Lebih lanjut Charlie Woo menyatakan, meskipun mengawalinya pada kategori lemari es, LG menyatakan ke depan LG pun akan memperluas produksi dalam negeri bagi kategori hemat energi pada lini produk mesin cucinya. Menempati lokasi yang sama di Legok, Tangerang, saat ini fasilitas produksi mesin cuci LG di Indonesia lebih digunakan untuk memenuhi permintaan akan mesin cuci dua tabung. Beroperasi sejak tahun lalu, kapasitas produksi pabrik mesin cuci LG ini mencapai 215,110 unit/tahun. “Ini merupakan komitmen besar kami untuk mendorong gaya hidup modern yang menekankan kepedulian lebih pada lingkungan yang salah satunya ditunjukkan dengan tumbuhnya kesadaran hemat energi,” ujar Charlie Woo lagi.